Ewako Le Coq-Orient

Sunday, January 31, 2016

Tahun Baru Seru di Barru

Story by. Ahmad Yani Hasti

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada kesempatan ini, saya mencoba merayakan tahun baru dengan cara yang berbeda. Tidak dengan berkumpul di tengah-tengah masyarakat, bersorak menghitung mundur sembari meniup terompet. Tidak juga dengan perayaan kecil di rumah bersama keluarga atau teman, tidak dengan berdiam diri ataupun sekadar bermain dengan benda-benda elektronik milikku.

Di malam tahun baru ini, saya menggunakan waktu yang saya miliki untuk menyiapkan bekal dan beberapa perlengkapan. Dan saya beristirahat lebih dini di malam itu untuk serangkaian perjalanan di awal tahun baru.

Keesokannya, tepat di awal tahun baru, Jumat (1 Januari 2016), saya pun terbangun subuh. Dan saya memulai perjalanan di pagi hari ditemani kawan yang merupakan juniorku di SMA Negeri 1 Parepare, bernama Ansar Razak.

Foto: Ahmad Yani Hasti --- Jumat (1 Januari 2016), saya dan kawanku, Ansar Razak, berwisata di Celebes Canyon, Barru, Sulawesi Selatan. Ini adalah tempat yang pas untuk bersantai menikmati pemandangan alam, berpiknik, atau mandi-mandi bersama keluarga juga teman-teman.

Perjalanan kali ini berlokasi di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Barru memiliki kawasan yang panjang dan berbatasan dengan Kota Parepare. Di Barru inilah tempat saya dibesarkan. Sebagian besar masa hidupku, saya habiskan di tempat ini. Dan kupikir ketika saya menyusuri jalanan di kawasan ini hanya dapat kulihat rumah-rumah berbanjar, sawah yang mengering, atau pantai-pantai yang kini berserakan dengan sampah. Tapi ternyata saya keliru.

Berdasarkan hasil ekspos kawan-kawan melalui media cetak dan online, saya akhirnya mengetahui bahwa Barru juga menyimpan berbagai khazanah keindahan alam. Salah satu diantaranya adalah tempat yang akan kami datangi bernama Celebes Canyon. Tempat ini berupa ngarai dengan tebing bebatuan yang terbentuk akibat erosi aliran sungai dan diapit lereng pegunungan yang tidak begitu curam. Diantara bebatuan tersebut mengalir air yang merupakan aliran dari Sungai Ule. Dinamai Celebes Canyon karena ngarai (canyon; dalam Bahasa Inggris) tersebut berada di kepulauan Sulawesi. Celebes Canyon tepatnya berada di Desa Libureng, Tanete Riaja, Barru.

Foto: Ahmad Yani Hasti, Model: Ansar Razak,
Jumat (1 Januari 2016) - Lokasi: Celebes Canyon, Barru, Sulawesi Selatan
Untuk sampai ke sana, bagi yang berada di luar Sulawesi Selatan dapat menempuh perjalanan udara menggunakan pesawat dan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Kota Makassar. Dari Kota Makassar akan menempuh jarak sekitar 100 km atau perjalanan lebih dari dua jam menggunakan sepeda motor atau mobil. Sementara saya dan rekanku Ansar, kami berdua berangkat dari Kota Parepare, yang mana hanya berjarak sekitar 73 km atau seharusnya menempuh waktu sekitar satu setengah jam menggunakan sepeda motor.

Tapi kami harus menghabiskan waktu lebih dari itu, karena ini adalah perjalanan pertama kami. Desa-desa yang kami lalui masih sangat asing. Sulit menemukan nama-nama desa itu di pinggir jalan sehingga kami sungguh harus lebih sering bertanya ke penduduk lokal di sana. Malah kurang bertanya kami jadi sempat terlewat dari jalur yang mesti dilalui.

Foto: Ahmad Yani Hasti, Model: Ansar Razak,
Jumat (1 Januari 2016) - Lokasi: Celebes Canyon, Barru, Sulawesi Selatan
Saat memasuki Barru, kami bergerak menuju kawasan bernama Pekkae, di sana akan ditemukan gedung sekolah SMP Negeri 1 Tanete Rilau, di dekatnya terdapat belokan yang merupakan jalur menuju Soppeng yaitu Jalan Poros Barru-Soppeng. Kemudian inilah kawasan juga desa-desa yang harus dilalui secara berurutan setelah memasuki jalur poros tersebut yaitu Pekkae - Tampung Cinae – Ele – Lisu – Ralla – Watu. Setibanya di Desa Watu, terdapat jalur di sebelah kiri, di sana terdapat tulisan yang menuntun pengunjung menuju lokasi Celebes Canyon di Desa Libureng. Di sana kami memarkir kendaraan dan membayar jasa hanya beberapa ribu rupiah terlebih dahulu. Saat itu kami dikenakan biaya parkir sebesar lima ribu rupiah. Dari area tempat parkir, kami pun masih harus berjalan kaki beberapa ratus meter. Kami melewati kebun dan pematang sawah tapi sekitar lima belas menit saja.

Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, Celebes Canyon kini di depan mata. Kecewa? Tentu saja tidak. Rasa penasaran yang menggiringku ke tempat ini, mencari tempat seperti menjawab teka-teki, jalur yang penuh tantangan, dan terutama hasilnya adalah sebuah tempat yang sangat indah menyejukkan mata. Kikisan akibat erosi dari Sungai Ule memberikan bentuk eksotis pada tempat ini. Alam mungkin bisa menimbulkan bencana besar, tetapi alam juga merupakan arsitek yang sangat handal. Celebes Canyon salah satu karya arsiteknya. Bagiku ke tempat ini merupakan perjalanan seru yang menandai awal tahun baru. Dan di sini sungguh layak menjadi tempat sehari bersantai.

Foto: Ahmad Yani Hasti, Model: Ansar Razak,
Jumat (1 Januari 2016) - Lokasi: Celebes Canyon, Barru, Sulawesi Selatan
Pengunjung bisa datang ke sini bersama teman dan keluarga sekadar mandi-mandi ataupun berpiknik. Sebaiknya membawa bekal sendiri karena dalam radius beberapa ratus meter pengunjung akan kesulitan atau tidak ditemukan kedai makan maupun warung yang menjual makanan ringan. Jangan lupa membawa baju ganti untuk yang ingin berenang. Juga tidak lupa membawa kantong plastik untuk menyimpan sampah-sampah anda. Tidak semua sampah dapat terurai cepat. Sampah plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai. Jadi bawalah sampah anda menjauh dari Celebes Canyon, lalu buanglah di tempat sampah. Atau bawalah pulang di tempat anda biasa membakar sampah. Keindahan tempat ini hanya akan terkikis karena sampah tersebut.

Foto: Ahmad Yani Hasti, Model: Ansar Razak,
Jumat (1 Januari 2016) - Lokasi: Celebes Canyon, Barru, Sulawesi Selatan
Bayangkan Celebes Canyon menjadi sangat dikenal. Setiap hari puluhan orang datang ke sana dan meninggalkan sampah-sampahnya di sana. Hanya dalam beberapa tahun, tempat itu telah menjadi sungai sampah. Kotoran plastik-plastik berada di sela-sela bebatuan sungguh bukanlah pemandangan indah. Kondisi terburuk yang akan terjadi, alam menjadi tidak stabil, terjadi banjir disebabkan tumpukan sampah atau sebaliknya terjadi kekeringan, kemudian akses air bersih menjadi sulit, dan penyakit mewabah di desa-desa sekitarnya. Maka orang-orang belakangan yang datang ke sana pun tidak lagi bisa merasakan keseruan seperti yang saya alami.

Padahal kita selalu mengaku sebagai abdi Tuhan, mahluk yang paling sempurna diantara mahluk hidup lainnya, ingin menjadi khalifah di dunia, tetapi seringkali tidak bisa berbuat adil kepada alam. Membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sebaik-baiknya mungkin langkah kecil, tetapi justru memiliki arti penting bagi alam dan generasi kehidupan kita.

Ketika petang, saya dan rekanku pun harus beranjak dari Celebes Canyon. Di tengah perjalanan pulang kami singgah untuk makan. Di sekitaran pantai-pantai yang ada di Barru, bisa ditemukan warung atau kedai makanan yang menjual aneka hidangan laut. Dimana tempat ini sangat dikenal menyajikan hidangan laut yang dibakar dan dimakan dengan sambal. Masing-masing warung memiliki cita rasa sambal yang berbeda. Saat itu, saya hanya berani singgah di tempat yang pernah saya datangi. Namanya Rumah Makan Arung Pala yang terletak di Palanro, Barru.

Jumat sore (1 Januari 2016), dalam perjalanan pulang, saya dan kawanku, Ansar Razak, singgah menikmati hidangan makan malam yang disajikan di Rumah Makan Arung Pala, Palanro, Barru, Sulawesi Selatan.
Harga ikan bakar di warung ini mulai dari tiga puluh lima ribu rupiah hingga seratus ribuan lebih, tergantung jenis ikan dan hasil timbangannya. Anda bisa saja menemukan tempat yang sedikit lebih murah tapi saya tidak bisa menjanjikan kelezatan yang sama seperti tempat ini. Saat itu, kami hanya memesan nasi goreng seafood. Meski begitu, ciri kenikmatannya tetap sama. Daging lauknya sangat gurih, tidak kering tetapi matangnya tetap merata, ada rasa manisnya menandakan hewan lautnya masih segar, dan bumbunya tidak keasinan. Rasanya semua kombinasi itu pas di lidah saya.

Warung makan itu menjadi titik terakhir rangkaian perjalanan saya bersama rekanku Ansar di Barru. Sehabis makan kami bergegas pulang menuju rumah masing-masing. Sungguh menyenangkan bisa merayakan tahun baru dengan caraku sendiri dan berbagi tentang keindahan Celebes Canyon ini kepada orang lain. Tidak harus menunggu momen khusus untuk datang menikmati tempat tersebut. Datanglah kapan saja anda siap! Dan sebenarnya di Barru masih terdapat keindahan alam tersembunyi dengan panorama yang menawan. Selain Celebes Canyon, anda masih bisa menemukan lokasi lain misalnya beberapa lokasi air terjun di Barru yang belum banyak dijelajahi orang-orang. Ini menjadi bukti bahwa pengunjung yang berada di sekitar Barru tetap bisa melakukan hal-hal seru selama di sini.

Friday, January 01, 2016

Celebes Canyon into My Passion

Story by. Ahmad Yani Hasti (Editor: Cholis aka Mr. Gondrong)

I made this New Year a little bit different. No party but I celebrated it with a new agenda of my little adventure. At night before New Year, I was prepared myself to travel a place. Then I woke up early morning on this New Year, and I started to my journey on Friday (January, 1st 2016).

Photo by. Ahmad Yani Hasti, Model: Ansar Razak --- Friday (January 1st, 2016) at Celebes Canyon, Barru, South Sulawesi, Indonesia.
I did not go by myself. My junior on my high school (SMA Negeri 1 Parepare), Ansar Razak, accompanied me to visit this place. A place was called Celebes Canyon. This canyon was not far from my place where I grew up.

I took off from Parepare by motorcycle to Celebes Canyon, and it needs 73 km or one and half hour. But we should spend more than that time. All area that we passed, they were still strange for us. So, we needed native to guide into this place. Less asks then we will get lost away.

Photo by. Ahmad Yani Hasti, Model: Ansar Razak --- Friday (January 1st, 2016) at Celebes Canyon, Barru, South Sulawesi, Indonesia.
Especially for people who living outside of South Sulawesi, you may get this place by airplane. Landed in Sultan Hasanuddin International Airport, Makassar, South Sulawesi, Indonesia. And you need to ride motorcycle or car around 101 km or about 2 hours to get into Celebes Canyon.

Photo by. Ahmad Yani Hasti, Model: Ansar Razak --- Friday (January 1st, 2016) at Celebes Canyon, Barru, South Sulawesi, Indonesia.
There are several places that you need to pass and you must know before you get here. When you start from Parepare or Makassar, you may meet Barru. Carry on until you find SMP Tanete Rilau and turn to Poros Barru-Soppeng Street. And these places that you have to know, they are like Pekkae-Tampung Cinae-Ele-Lisu-Ralla-Watu. When you got Watu, turn left and you found sign that showed you direction to get this location. But you need to walk around fifteen minutes to across the rice field until you get this place.

Photo by. Ahmad Yani Hasti, Model: Ansar Razak --- Friday (January 1st, 2016) at Celebes Canyon, Barru, South Sulawesi, Indonesia.
Finally, I got here. I Faced the beauty of nature. I would have been really excited about it. The canyon was so wonderful for me. How I could felt sorry about it. Actually there were Many strange places. The ways to get here was liked how to pass the puzzle. It was became my passion and I love it!

Celebes Canyon is really a suitable place to have a relaxing day. You can swim, jump, take selfie, or maybe you just need picnic with your family. It’s important to take your bugs away from this place. I love to meet Celebes Canyon again and face her beauty with no bugs.

Photo by. Ahmad Yani Hasti, Model: Ansar Razak --- Friday (January 1st, 2016) at Celebes Canyon, Barru, South Sulawesi, Indonesia.
In the sunset, my friend and I decided to back home. In the middle of our way to get our home, we have already stopped on restaurant to take dinner together. We could find many restaurants in Barru Street which was near from the beach. And many kind of seafood become popular dishes for native in Barru. I choosed to stop at Arung Pala restaurant which was a good choice for me.

Wefie time (Ansar Razak and I) before we had dinner on Friday (January 1st, 2016) at Arung Pala, Palanro, Barru, South Sulawesi, Indonesia. 
The Prices of fish are various. They depend kind of fish and their weight. From 35.000 rupiahs until more than 100.000 rupiahs. You could find cheapest places but I’m not promise to get nice taste. We only ordered seafood fried rice at the time. And the taste felt the same way. It was cooked well, and the taste was a little bit sweet because it was fresh, and it has spicy and good condiment. All of this combination felt suitable with my tonque. The restaurant becomes our last visit until we got our home. I thought I will miss this moment.

Ewako Visitors

Free counters!

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys